di bawah angkasa malam selajuKau dan aku diam membisu.
Hanya hati berbicara,
hanya jiwa bercengkrama..
Hingga kita saling sadari,
bentang jarak tiada arti.
Depok, 24 Januari 2010
...My Narration about Indonesia...
Dalam mekanika klasik, momentum didefinisikan sebagai hasil perkalian dari massa dan kecepatan. Artinya untuk menghasilkan momentum dibutuhkan kekuatan massa yang signifikan dan kecepatan gerak dari massa tersebut. Dalam konteks Indonesia kontemporer, momentum itu kembali tercipta setelah lama menghilang selama 12 tahun pasca reformasi 1998. Momentum untuk melakukan perbaikan total dalam kehidupan berbangsa dan bernegara ini, kembali hadir setelah kekuatan civil society mampu mengkonsolidasikan diri untuk merebut beberapa ‘kemenangan’ penting pada pertentangan popular dalam politik Indonesia. Pertentangan abadi antara rasa keadilan masyarakat dengan nafsu kekuasaan. Dimulai dengan pembebasan Prita Mulyasari, pengungkapan rekayasa kasus Bibit-Chandra, hingga pengungkapan konspirasi skandal Bank Century yang telah membuka tiap pasang mata di Republik ini bahwa para pemimpinnya, pengambil keputusan di Negara ini diduga keras terlibat dalam konspirasi tersebut. Jelas ini adalah kerja bersama dari kekuatan civil society yang mulai bangkit kesadaran kolektifnya dan kemudian mengkonsolidasikan diri untuk memaksakan terwujudnya keadilan sosial dan pemerintahan yang bersih di Republik ini, yang selama ini dinegasikan dan sengaja diabaikan dalam kamus politik penguasa.